Allah selalu lebih mengetahui segala sesuatu
yang terbaik untuk setiap hamba-Nya. Kadang Dia memberi suatu kesulitan untuk
menguji kita. Kadang Dia memberi apa yang kita sebut sebagai luka hati. Semata-mata
agar supaya kita bisa mengambil hikmah di baliknya. Pun ketika kita harus
kehilangan seseorang yang kita cintai sekalipun. Maka sudah pasti Allah punya
alasan di baliknya. Ada hikmah di baliknya.
Alasan yang kadang sulit untuk dimengerti.
Namun kita harus tetap percaya bahwa ketika Ia mengambil sesuatu dari kita. Ia
telah siap memberikan yang lebih baik untuk kita.
Ingatlah..
Ingatlah..
Suatu waktu kita bahagia ketika menemukan
cinta dan pada waktu yang lain kita merasa bersedih karena harus kehilangan
cinta. Akan tetapi ketika cinta itu mati, kita tidak perlu ikut mati
bersamanya.
Kenapa kita memejamkan mata ketika kita
tidur? Atau ketika kita menangis? Ketika kita membayangkan?
Itu karena hal terindah di dunia yang tidak
selalu terlihat. Kadang orang yang kita cintai adalah orang yang paling
menyakiti hati kita. Ada hal-hal yang tidak ingin kita lepaskan. Ada
orang-orang yang tidak ingin kita tinggalkan. Tetapi ingatlah, melepaskan
bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari suatu harapan baru. Masa
depan yang baru.
Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis,
mereka yang tersakiti, yang telah mencoba dan mencari. Karena merekalah yang
bisa menghargai betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka.
Para Sufi juga mengatakan..
Cinta yang agung adalah ketika kita
menitikkan air mata dan masih peduli terhadapnya. Ketika dia tidak mempedulikan
kita dan kita masih menunggunya dengan setia. Ketika dia mencintai orang lain
dan kita masih bisa tersenyum sembari berkata "Aku turut bahagia
untukmu."
Sakit patah hati bertahan selama engkau
menginginkannya dan akan mengiris luka sedalam kau membiarkannya.
Tantangannya bukanlah bagaimana bisa
mengatasi melainkan apa yang bisa diambil sebagai pelajaran dan hikmahnya.
Orang terkuat bukanlah mereka yang selalu
menang, melainkan mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh.
Cinta bukannya perkara menjadi "orang
sempurna 'nya seseorang. Justru perkara menemukan seseorang yang bisa membantu
menjadikan dirimu menjadi sempurnanya.
Dalam perjalanan hidup ini , kita belajar
tentang diri sendiri dan menyadari bahwa penyesalan tidak seharusnya ada.
Hanyalah penghargaan-penghargaan abadi atas pilihan-pilihan kehidupan yang
telah kita buat.
Suatu waktu akan tiba saatnya dimana kita
harus berhenti mencintai seseorang, bukan kerana orang itu berhenti mencintai
kita melainkan kerana kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia
apabila kita "MELEPASKANNYA."
0 comments:
Posting Komentar